IBU HAMIL

Pentingkah Buku KIA untuk Ibu Hamil?

10 August 2021 Bidan Nusantara 17321

      Upaya kesehatan ibu dan anak perlu dilakukan untuk menyiapkan dan menjaga kehamilan, agar persalinan sehat dan selamat serta melahirkan bayi yang sehat dan bertumbuh kembang optimal. Untuk menunjang pelayanan kesehatan ibu dan anak tersebut, diperlukan media komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) serta pencatatan yang efektif dan efisien. Buku Kesehatan Ibu dan Anak (Buku KIA) menjadi salah satu alat pencatatan pelayanan kesehatan iibu dan anak sejak ibu hamil, melahirkan dan selama nifas hingga bayi yang dilahirkan berusia 5 tahun.(1)

       Buku KIA adalah buku Kesehatan Ibu dan Anak yang sering disebut dengan “Buku Pink” sesuai dengan warna bukunya. Buku Kesehatan ibu dan Anak (Buku KIA) berisi catatan kesehatan ibu hamil, bersalin dan nifas, serta anak serta berbagai informasi cara memelihara dan merawat kesehatan ibu dan anak. Setiap ibu hamil mendapatkan satu buku KIA yang bisa di peroleh di pelayanan kesehatan seperti posyandu, polindes/poskesdes, puskesmas pembantu, puskesmas, bidan praktik, dokter praktik, rumah bersalin, dan rumah sakit. Jika ibu melahirkan bayi kembar, maka ibu akan mendapatkan tambahan satu buku KIA.(2)

       Berdasarkan data tahun 2019, cakupan ibu hamil yang menerima buku KIA di Yogyakarta hampir mencapai 100%, tetapi tidak ada data spesifik tentang penggunaannya.(1) Buku Panduan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) sering dianggap hanya sebagai buku catatan kesehatan untuk kesehatan pekerja. Hal ini menjadi kendala dalam pembentukan perilaku kesehatan ibu hamil tentang pentingnya memeriksakan kehamilan secara rutin, pemahaman tanda awal kehamilan, pentingnya minum teratur tablet tambah darah, serta perawatan kesehatan sehari-hari. Dalam pelaksanaannya, buku KIA belum dimanfaatkan dengan baik, masih banyak ibu hamil dan keluarga yang tidak memahami dan tidak menerapkan informasi kesehatan yang terkandung dalam buku KIA.(3)

      Terdapat dua elemen penting dari buku KIA, yaitu media informasi dan media pencatatan (monitoring) di keluarga/masyarakat. Buku KIA mengintegrasikan beberapa catatan kesehatan di komunitas untuk mengukur pertumbuhan dan perkembangan bayi balita, kartu imunisasi, kartu ibu, dan beberapa hal lainnya.(4) Buku KIA berisi informasi penting tentang kesehatan ibu dan anak yang perlu dilakukan oleh ibu, suami dan keluarganya secara singkat dan padat, termasuk mengenai kewaspadaan keluarga dan masyarakat akan kesakitan dan masalah kegawatdaruratan pada ibu hamil, bayi baru lahir dan balita, sehingga pada akhirnya buku KIA menyumbang penurunan kematian bayi dan balita.(5)

       Manfaat Buku KIA tidak saja pada sektor kesehatan, tetapi sudah diintegrasikan dengan sektor lain, diantaranya surat keterangan lahir untuk mempermudah mendapatkan akta, buku pegangan pendamping Program Keluarga Harapan, sebagai media pemantauan pertumbuhan dan perkembangan anak anak di PAUD, Bina Keluarga Balita dan lain-lain.(6) Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) juga berisi informasi penting yang dibutuhkan ibu dan keluarga untuk dikomunikasikann oleh petugas kesehatan melalui informasi dan edukasi untuk meningkatkan pengetahuan dan perilaku kesehatan ibu hamil dan keluarga sehingga ibu dan keluarga mampu memelihara, memantau, dan meningkatkan kesehatan ibu hamil dan janin serta mengenali dini tanda bahaya pada ibu hamil, sehingga pengobatan dapat diberikan dengan cepat dan dapat mengurangi kejadian kehamilan berisiko tinggi serta kematian ibu.(7)

      Salah satu tujuan program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah membentuk kemandirian keluarga dalam memelihara kesehatan ibu dan  anak yang merupakan kelompok paling rentan terhadap berbagai masalah kesehatan.  Semua ibu hamil perlu menggunakan buku KIA yang selanjutnya akan digunakan oleh anak sejak lahir hingga berusia 5 tahun. Buku KIA merupakan alat pencatatan dan pemantauan kesehatan ibu dan anak, alat komunikasi antara tenaga kesehatan dan antara tenaga kesehatan dengan ibu dan keluarga, alat penyuluhan (edukasi) kesehatan ibu dan anak, di dalamnya juga terdapat KMS ibu hamil, kartu KB, KMS balita, serta kartu perkembangan anak.(8) Oleh karena itu, setiap ibu hamil harus memiliki, membaca, serta memahami isi buku KIA. Buku KIA harus disimpan dengan baik, tidak boleh hilang/rusak, serta perlu dibawa saat berkunjung ke fasilitas pelayanan kesehatan. Ibu juga dapat menanyakan informasi dari buku KIA yang belum dipahami dan berkonsultasi tentang masalah kesehatan ke kader atau petugas kesehatan.

    Buku Kesehatan ibu dan Anak (Buku KIA) selalu diperbarui menyesuaikan dengan informasi terkini. Kementerian Kesehatan telah melaunching dan mempublikasikannya pada Maret 2016 lalu. Adapun isi dari buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah halaman awal, isian identitas ibu, pelayanan kesehatan ibu yang sudah diterima, pengawasan minum tablet tambah darah, amanat persalinan, pelayanan dokter, pelayanan bidan, pelayanan dokter soesialis, pelayanan persalinan, pelayanan ibu nifas, rujukan, KIE ibu hamil, lembar panduan porsi makan/minum ibu hamil, aktivitas fisik ibu hamil, KIE ibu nifas, panduan porsi makan ibu menyusui, KIE depresi pasca melahirkan, serta lembar apresiasi.

Buku KIA tahun 2020 bagian ibu bisa di lihat pada Buku KIA Tahun 2020 Bagian Ibu

Buku KIA tahun 2020 bagian anak bisa dilihat pada Buku KIA TAhun 2020 Bagian Anak

Link Download Buku KIA :
Buku KIA Tahun 2020 Bagian Ibu
Buku KIA Tahun 2020 Bagian Anak

Daftar Pustaka

  1. Ainiyah N. Hubungan Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) dengan Tingkat Pengetahuan dan Perilaku Kesehatan Ibu Hamil Trimester III di Puskesmas Jagir Surabaya. Yogyakarta: Aisyiyah. 2017; 
  2. Hagiwara, A U. Is the Maternal and Child Health (MCH) handbook effective in improving health-related behavior? Evidence from Palestine. J Public Health Policy. 2013;34(1):31–45.
  3. Annisa F.N. Hubungan Minat Membaca Buku KIA dengan Pengetahuan Ibu Hamil tantang Buku KIA. J PROMKES. 2016;4(2):188–98.
  4. Isanurung S. Maternal and Child Health (MCH) Handbook in The Word Maternal and Child Health Handbook in Thiland. J Int Heal. 2019;24(2).
  5. Mori R, Yonemato N, Noma H. The Maternal and Child Health Handbook in Mongolia: A Cluster Randomized, Controlled Trial. J Pone. 2015;
  6. Nzioki, JM O. Sociodemographic Factors Influencing efficiency of Community Health Strategy in providing Maternal and Child Health services in Mwingi District, Kenya: an expert opinion perspective. Am J Public Heal Res. 2015;3(1):21–30
  7. Napitupulu, TF  dkk. Gambaran Pemanfaatan Buku KIA dan Pengetahuan Ibu Hamil Mengenai Tanda Bahaya Kehamila. J Kesehat Vokasional. 2018;3(1):17–22.
  8. Sistiarani. Fungsi pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Anak pada ibu. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional. 2014;8.

 



Tentang Penulis

Bidan Nusantara

Customer Service


6 Komentar

Ninif2021-10-13

Materi yang bagus dan menarik untuk dibaca para ibu, calon ibu, dan bidan

Balas

Irma2021-10-13

Wajib banget dibaca👍🏻

Balas

Wulan2021-10-13

Dengan adanya artikel ini jadi lebih mudah untuk memahami isi dari buku KIA, terimakasih

Balas

Mariya Nabila2021-10-13

Artikel yg seperti harusnya yg wajib dibaca oleh para calon ibu dan ibu hamil karena mudah dimengerti dan jelas, singkat👍

Balas

murtiningsih2021-08-13

mantaap....terkadang kita kurang telaten dalam edukasi kepada pasien kita...yuk semangat Bidan Indonesia pasti bisa

Balas

Sriyamti2021-08-13

Materinya bagus...dan mudah dipahami

Balas

Tinggalkan Komentar